Dalam membuat genteng dari tanah liat, proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan tanah sebagai bahan utama genteng. Setelah mendapatkan tanah yang bagus, proses selanjutnya adalah pengilingan. Dalam proses ini tujuannya untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel yang lebih halus dan merata. Proses pengilingan ini dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin penggiling tanah atau kita kenal dengan molen.
Dalam proses pengilingan dilakukan sebanyak dua kali. Output yang dihasilkan oleh mesin molen berupa tanah liat yang berbentuk kotak dan siap untuk dicetak. Dinamakan keweh untuk tanah liat yang sudah siap cetak itu. Proses berikutnya adalah pencetakan genteng sesuai jenisnya. Pencetakan genteng ini dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin press atau mesin ulir. Namun sebelum keweh dimasukkan, keweh sebelumnya dipukul-pukul dengan sebatang kayu agar pipih dan padat. Output yang dihasilkan mesin press ini adalah genteng basah yang masih belum rapi akibat pengepresan. Dalam pengepresan, agar genteng tidak gampang rusak dan retak, sebaiknya keweh dicampur dengan minyak oli sedikit saja.
Selanjutnya, masuk ke tahap berikutnya adalah pengeringan genteng dibawah sinar matahari. Biasanya pengiringan ada tiga tahapan, sebelum masuk tungku pembakaran. Pengeringan pertama adalah untuk menemukan genteng yang keras dan bebas retak, pengeringan yang kedua untuk merapikan dan penambalan genteng, dan setelah pengeringan ketiga, genteng dihaluskan terus siap untuk dimasukkan ke dalam tungku pembakaran. Ada beberapa cara proses pengeringan yang biasanya dipakai , tergantung situasi dan kondisi cuaca :
a. Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari,dimana genteng hasil pengepresan dijemur secara langsung di bawah sinar matahari selama kurang lebih 4 hari.
b. Proses pengeringan genteng dengan cara di Oven. Pengeringan model dioven berlangsung selama dua hari. Pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan genteng ke dalam Oven kemudian dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar kayu. Pengeringan ini memerlukan biaya yang lumayan mahal.
c. Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan dimana genteng hasil pengepresan diletakan di dalam gudang yang terbuka dalam waktu 10 hari.
Ketika proses pengeringan sudah selesai, kemudian ke proses penghalusan. Untuk proses pembakaran genteng dibutuhkan waktu kurang lebih 24 jam non stop. Yang terakhir, adalah penyotiran dari pembuatan genteng yaitu pemilihan genteng yang siap pakai atau layak untuk dijual di pasaran.
Beberapa jenis genteng tanah liat antara lain :
- Genteng Gojer / Morando
- Genteng Mantili Turbo
- Genteng Mantili Biasa
- Genteng Kodok / Prentul / Karangpilang
- Genteng Garuda
- Genteng Plentong
Dalam perjalanan usaha ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi usaha pembuatan genteng, faktor tersebut antara lain :
1. Cuaca menentukan proses pengeringan yang membutuhkan cukup cahaya matahari. Apabila mendung maka akan menghambat proses penyinaran dari matahari.
2. Bahan baku dari tanah liat yang digunakan haruslah memiliki kualitas standar sehingga menghasilkan genteng yang baik nantinya.
3. Luasnya jangkauan pemasaran produk.
produk unggulan bermutu dan berkualitas di kelasnya,sudah teruji dan terbukti skala nasional.
Dan sudah menjadi ikon kebanggaan puluhan tahun dari nenek moyang secara turun temurun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar